Makam Raja Mokole Lakidende, Jadi Lahan Peternakan “Situs Sejarah Yang Terabaikan Dibawah Pimpinan Bupati Yusran Akbar”

  • Bagikan

Konawe Haksuaranews.com Ketua Umum Wonua Sulawesi Tenggara ( Watra ) Djaelani Hamdani Yang Biasa di Sapa dengan nama Jaya menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi Rumah Adat Tolaki dan Makam Mokole Lakidende yang berada di jantung ibu kota Kabupaten Konawe. Kedua situs budaya tersebut merupakan cagar budaya penting sekaligus ikon identitas suku Tolaki sebagai Wonua Kalo Sara.

 

Kekhawatiran ini mencuat setelah beredarnya sebuah video di media sosial yang memperlihatkan kompleks makam raja Lakidende raja besar dalam sejarah Tolaki dijadikan lahan peternakan sapi dan perkebunan Nilam oleh warga setempat.

 

 

sapi berkeliaran diarea makam raja lakidende dan juga hewan peternak lainnya

“Kami sangat prihatin. Area yang seharusnya dijaga sebagai tempat sakral dan bersejarah dalam budaya Sulawesi Tenggara khususnya Konawe, justru dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi seperti menanam nilam dan memelihara ternak,” ungkap Jaya saat dikonfirmasi awak media Haksuaranews.com “ lanjutnya.

 

Melihat kondisi ini, Wonua Sulawesi Tenggara, meminta Kepada Pemerintah Kabupaten Konawe dan DPRD Kabupaten Konawe agar segera mengambil langkah strategis dalam menyelamatkan situs sejarah tersebut. Salah satu usulan penting adalah pengalokasikan anggaran untuk perbaikan, pelestarian, dan pengembangan kawasan menjadi pusat wisata budaya yang terintegrasi.

 

 

Penanaman Nilam diarea makam raja lakidende

“Bila dikelola dengan baik, kompleks Rumah Adat dan Makam Mokole Lakidende dapat menjadi destinasi wisata budaya yang membanggakan, sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat adat, terutama pengrajin dan pelaku budaya Tolaki,” ujar Jaya.

 

Masyarakat adat Tolaki berharap agar Kompleks Makam Mokole Lakidende dan Rumah Adat Tolaki dapat masuk dalam program prioritas Pemerintah Kabupaten Konawe. Selain menjadi pusat budaya dan sejarah, pelestarian situs ini juga diyakini akan mengangkat kembali identitas Konawe sebagai Wonua Kalo Sara tanah adat yang harus dijaga, dihormati, dan diwariskan ke generasi mendatang.

 

Di harapkan pemerintah konawe mengambil sikap tegas untuk menyelamat kan situ budaya ini.

 

Red-Is

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!